Shopping cart

Magazines cover a wide array subjects, including but not limited to fashion, lifestyle, health, politics, business, Entertainment, sports, science,

  • Home
  • Wisata
  • Museum Balla Lompoa, Jendela Warisan Budaya Sulawesi Selatan
Wisata

Museum Balla Lompoa, Jendela Warisan Budaya Sulawesi Selatan

Email :73

Kesultanan Gowa-Tallo merupakan salah satu entitas pemerintahan yang mengusung agama Islam di Sulawesi Selatan. Banyak artefak dan sisa-sisa sejarah dari Kesultanan Gowa-Tallo yang membuktikan keberadaannya di zaman dahulu.

Kesultanan ini, pada masa Sultan Hasanuddin, dikenal luas karena kekuatan militer dan pengaruhnya yang besar, menjadikannya pusat kegiatan perdagangan utama di kawasan Indonesia bagian timur.

Sampai saat ini, masih banyak peninggalan sejarah dari Kesultanan Gowa-Tallo yang menjadi daya tarik dan dapat dikunjungi untuk mempelajari lebih dalam tentang warisan kerajaan Makassar tersebut.

Berbagai sumber telah mengumpulkan informasi tentang artefak dan situs sejarah dari Kesultanan Gowa-Tallo ini untuk kita ketahui.

Warisan Sejarah dari Kerajaan Gowa-Tallo

Dilansir dari laman Wisata Celebes, Warisan sejarah yang tersisa dari Kerajaan Gowa-Tallo mencakup beberapa situs penting, antara lain:

1. Benteng Somba Opu

Merupakan sebuah benteng peninggalan bersejarah dari Kerajaan Gowa-Tallo yang masih berdiri hingga kini. Benteng ini didirikan oleh Sultan Gowa ke-9, Daeng Matanre Karaeng Tumapa'risi Kallonna, pada tahun 1525.

Namun, pembangunan benteng ini belum sempurna hingga masa pemerintahan Sultan Gowa ke-9 berakhir, dan kemudian dilanjutkan oleh Raja Gowa ke-12, Karaeng Tunijallo, serta Sultan Alauddin.

Setelah rampung, Benteng Somba Opu menjadi pusat perdagangan utama dan pelabuhan rempah-rempah, sering dikunjungi oleh pedagang dari Asia dan Eropa sekitar pertengahan abad ke-16. Di era Sultan Hasanuddin, benteng ini berfungsi sebagai pusat pemerintahan.

Kini, Benteng Somba Opu berubah fungsi menjadi destinasi wisata sejarah. Di dalam kompleks benteng, terdapat beberapa rumah adat Sulawesi Selatan dan sebuah museum yang menyimpan koleksi benda-benda bersejarah dari Kerajaan Gowa, termasuk meriam berukuran 9 meter dengan berat 9.500 kilogram.

2. Benteng Rotterdam

Salah satu warisan sejarah dari Kesultanan Gowa-Tallo adalah Benteng Rotterdam. Dalam catatan sejarah Kerajaan Makassar, benteng ini semula dikenal sebagai Benteng Jumpandang, didirikan oleh Raja Gowa ke-10, I Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung, pada tahun 1545.

Awalnya, benteng ini memiliki bentuk segi empat yang mirip dengan desain benteng ala Portugis. Letak Benteng Rotterdam berada di pesisir barat Kota Makassar, Sulawesi Selatan, dan hingga kini masih berdiri sebagai saksi bisu kejayaan masa lalu.

Saat ini, Benteng Rotterdam berfungsi sebagai area wisata sejarah dan rumah bagi museum yang menyimpan artefak sejarah.

Pada tahun 2010, benteng ini secara resmi diakui sebagai Benda Cagar Budaya berdasarkan keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI tanggal 22 Juni 2010.

3. Masjid Tua Katangka

Masjid Tua Katangka merupakan warisan bersejarah lain dari Kerajaan Gowa-Tallo yang masih berdiri kokoh. Masjid ini didirikan pada tahun 1603 selama masa pemerintahan Raja Gowa ke-14, Sultan Alauddin I.

Nama masjid ini berasal dari Syekh Yusuf Al Makkasari, seorang Sufi karismatik yang sangat dihormati oleh masyarakat Sulawesi Selatan dan merupakan kerabat dari Raja Gowa.

Masjid Tua Katangka yang terletak di Jalan Syech Yusuf, Katangka, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, ini juga tercatat sebagai salah satu Cagar Budaya Nasional dan berlokasi di utara kompleks makam Sultan Hasanuddin.

4. Museum Balla Lompoa

Balla Lompoa, yang artinya 'rumah besar', adalah istana tempat tinggal Raja Gowa. Konstruksi istana ini dimulai pada tahun 1936, bertepatan dengan penobatan Raja Gowa ke-35, I Mangimangi Daeng Matutu, juga dikenal sebagai Karaeng Bontonompo dengan gelar Sultan Muhammad Tahir Muhibuddin.

Istana ini tak hanya berfungsi sebagai kediaman raja, tetapi juga sebagai pusat pemerintahan Kerajaan Gowa.

Terletak di Desa Sungguminasa, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, istana ini dibangun dengan 54 pilar dan memiliki enam jendela di sisi kirinya serta empat jendela di bagian depan.

Saat ini, Balla Lompoa dijadikan Museum Balla Lompoa, yang menyimpan berbagai artefak kerajaan.

5. Kompleks Kuburan Raja Tallo dan Gowa

Warisan berikutnya adalah Kompleks Makam Raja Tallo dan Gowa, yang merupakan Situs Cagar Budaya dan telah ada sejak abad ke-17 hingga abad ke-19.

Kompleks makam ini berada di Jalan Sultan Abdullah Raya, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, posisinya strategis di tepi barat muara Sungai Tallo atau di sudut timur laut dari area Benteng Tallo.

Tempat ini menandai keberadaan dan menghormati para pemimpin Kerajaan Gowa dan Tallo yang telah memainkan peran penting dalam sejarah lokal.

Comments are closed

Related Posts

X